Coba perhatikan pic diatas teman-teman. Kalau teman-teman jeli, teman-teman akan melihat ada 3 rambu forbidden alias dilarang masuk alias celengan alias forboden yakni paling atas, tengah dan bawah. Tapi apakah cukup untuk menghentikan para pemakai jalan untuk tidak melanggarnya? Jawabnya jelas tidak!
Pic diatas tidaklah sama dengan pic paling atas. Tapi kejadiannya di tempat yang sama. Yang saya lingkari adalah lambang forbidden nya. Kalau teman-teman yang pernah ke denpasar atau diam di denpasar pasti tahu jalan spot ini. Ini adalah perempatan jalan tukad yeh aya dan tukad batanghari. Posisi nya di daerah renon. Dahulu jalan ini dibuat 2 arah. Tapi karena seringnya macet di sekitaran sini maka dirubahlah skema jalannya menjadi 1 arah. Sosialisasi sudah dilakukan. Tapi pelanggaran terus terjadi. Pelanggaran ini ga cuma 1 atau 2 motor lho. Sekali melanggar ada 5 motor. Bahkan lebih geblek lagi mobil ada yang ikutan melanggar. Kalau ga salah 3 hari yang lalu, jalan ini dijaga oleh petugas DLLAJ. Tapi mungki karena masyarakat sudah tahu bahwa DLLAJ tidak boleh menilang, oknum masyarakat tetap aja mencoba dan akhirnya diberikan himbauan oleh petugas untuk berbalik arah. Renungannya adalah apakah mesti harus ditilang dahulu baru sadar. Atau mesti ada yang celaka dulu baru sadar. Semoga saja tidak. Saya mengerti tujuan para oknum masyarakat ini melanggar agar jarak tempuh lebih pendek. Tapi aturan sudah dibuat dan mesti dipatuhi. Semua maunya tertib dan lancar. Tapi bagaimana bisa tertib dan lancar kalau hal sekecil ini saja dilanggar. Saya akui juga saya bukanlah orang bersih tidak pernah melanggar. Tapi melalui tulisan ini saya berusaha membuat komitmen agar mengurangi ketidakpatuhan saya di jalan raya. Jika suatu saat ada yang melihat saya melanggar rambu lalu lintas, silakan di tegur. Kalau sempat difoto silakan difoto. No hard feeling. Mungkin renungan mengubah dunia bisa sedikit menjadi inspirasi teman-teman semua.
Biasanya kalau forboden gitu ada tulisan "kecuali roda 2"
BalasHapusEh koq avatar-nya begitu ya ?!
BalasHapusnyari jalur yang lebih pendek kali . . .
BalasHapusemang avatarnya apaan mas??
BalasHapustebakan mas tepat. tp ini ga ada mas. nanti pas saya lewat seputaran sana saya coba foto dari sisi yang lain mas :)
BalasHapusyup betul banget.. tp kalau begitu rugi dunk buat peraturan mas hehehe
BalasHapusbisa jadi tuh
BalasHapushttps://brigade15.wordpress.com/2013/01/11/jakarta-berasa-puncak/
ironisnya, masih banyak yg seperti itu mas...
BalasHapusbetul banget pak...
BalasHapusAvatar saya seharusnya yang sekarang ini, bukan yang hijau diatas itu
BalasHapusrambu2nya aja yang kebangetan..tinggi amir... Amir aja gak tinggi :lol:
BalasHapusKesadaran dari masyarakat yang kurang mas... kecenderungan lebih mementingkan ego pribadi shg berbuat spt itu mas....
BalasHapusdi mana lokasi itu,kayaknya pernah tahu... :?:
BalasHapusPosting Komentar