Hmm.. Setelah membaca tulisan mas arantan disini dan disini jadi tergelitik untuk ikutan rembuk. Disebutkan bahwa premium yang diedarkan oleh pertamina ternyata sudah tidak ber-RON 88. Heehhh?? Baru tahu neh. Bahkan di klaim sudah ber-RON 90 (premix) bahkan juga hampir ber-RON 92 (pertamax).
Waduhhh.. Entahlah benar apa tidak klaim dari pemerintah ini. Soalnya kita sebagai warga negara tidak bisa atau tepatnya belum bisa mengukur bagaimana cara mengetahui RON dari sebuah BBM.
Tapi secara tidak langsung, sebenarnya saya sudah melakukan pengetesan RON. Tahukah gimana caranya? Gampang. Kebetulan saya punya vario techno keluaran 2012. Di awal-awal pemakaian saya sempat menggunakan premium. Tapi apa didapat? Hahaha gejala ndut2an dan ngempos terjadi. Sejak saat itu saya tidak pernah lagi menggunakan premium. Dan benar saja gejala yang kurang enak tersebut hilang dengan sendirinya. Kalau klaim pemerintah itu benar kalau premium sudah ber-RON minimal 90 atau bahkan 92 harusnya gejala ndut2an ataupun ngempos pada vartech 125fi saya tidak terjadi.
So apakah klaim pemerintah itu benar atau tidak, kita tunggu pengetesan oleh pihak independen. Kalau bisa sih jangan cuma SPBU di jabodetabek saja yang diukur. SPBU di daerah juga ikutan untuk diukur.
Menurut Direktur BBM Badan Pengatur Hilir Minyak
dan Gas Bumi (BPH Migas) Djoko Siswanto
menegaskan kenyataan tersebut tidak bisa
disalahkan. Justru masyarakat diuntungkan dengan
membeli BBM seharga RON 88 namun mendapatkan
BBM yang kualitasnya lebih baik yaitu Ron 92.
“Itu tidak salah, kalau masyarakat mendapatkan
sesuatu produk yang kualitasnya lebih bagus apa
salah? tidak kan,” kata Djoko ketika
dihubungi detikFinance, Kamis (25/4/2013).
Waduhhh.. Entahlah benar apa tidak klaim dari pemerintah ini. Soalnya kita sebagai warga negara tidak bisa atau tepatnya belum bisa mengukur bagaimana cara mengetahui RON dari sebuah BBM.
Tapi secara tidak langsung, sebenarnya saya sudah melakukan pengetesan RON. Tahukah gimana caranya? Gampang. Kebetulan saya punya vario techno keluaran 2012. Di awal-awal pemakaian saya sempat menggunakan premium. Tapi apa didapat? Hahaha gejala ndut2an dan ngempos terjadi. Sejak saat itu saya tidak pernah lagi menggunakan premium. Dan benar saja gejala yang kurang enak tersebut hilang dengan sendirinya. Kalau klaim pemerintah itu benar kalau premium sudah ber-RON minimal 90 atau bahkan 92 harusnya gejala ndut2an ataupun ngempos pada vartech 125fi saya tidak terjadi.
So apakah klaim pemerintah itu benar atau tidak, kita tunggu pengetesan oleh pihak independen. Kalau bisa sih jangan cuma SPBU di jabodetabek saja yang diukur. SPBU di daerah juga ikutan untuk diukur.
Ndut2an mirip artis kdi ya tu?hahaha
BalasHapusWakakakakka.. Ono ae kon mox..
BalasHapusBerarti va
BalasHapusVa??
BalasHapusemang bener begitu koq gan! sebenernya yg dijual di pom bensin premium itu adalah pertamax dengan kualitas yang sudah di downgrade. nah disinilah masalahnya juga untuk mendowngrade kualitas pertamax tsb diperlukan biaya lagi yang lumayan tinggi dengan kata lain biaya modal premium dan pertamax di pom bensin lebih tinggi modal premium.
BalasHapusPosting Komentar