Tadi pas sedang melintas di depan kampus udayana denpasar, ada pemandangan yang berbeda. Tumben sekali halte trans sarbagita penuh sesak oleh para mahasiswa universitas tersebut. Saya sempat berpikir apakah ada kuliah tambahan ya anak-anak ini di kampus bukit?
FYI, universitas udayana meiliki 2 buah kampus. Yang pertama di jalan sudirman dan satunya lagi di bukit daerah jimbaran (dekat dengan GWK). Jarak 2 kampus ini sangat jauh. Dengan mengendarai motor tanpa macet saja butuh waktu paling tidak 1 jam. Bayangkan saja kalau harus ditempuh dengan roda empat pas jam makan siang saat macet lagi lucu-lucunya.
Lalu teepikirlah juga di kepala saya. Harusnya begini kali ya untuk memasyarakatkan sarbagita. Dengan cara agak memaksa. Khusus untuk contoh ini, situasi yang memaksa adalah macet yang luar biasa di siang hari. Bis nya masih relatif baru sehingga kadar kenyaman masih bisa dipertanggung jawabkan.
Untuk tingkat yang lebih luas lagi, harusnya para pejabat pemda juga memanfaatkan moda transportasi ini. Okelah para pejabat ini diantar dahulu menuju ke kendaraan pengumpan. Lalu setelah itu merwka melanjutkan dengan sarbagita menuju tempat kerja mereka. Bagaimana rakyat mau memakai fasilitas umum kalau pejabatnya aja tidak mau mencontohkannya. Malah rebutan jatah mobil dinas :(
Wew kereen bisnya
BalasHapushttp://irza4627.wordpress.com/2012/10/22/long-lasting-variant-variocl-110-cw/
terasa nyaman kalau AC nya juga jalan gaaan,
BalasHapusapalagi kalau ada musiknya, 1 jam macet serasa 10 menit dah
qiqiqii
http://yudhadepp.blogspot.com/2012/10/pulsar-semakin-menggila-375cc-gan.html?m=1
mpe sekarang belom kesampean nyobain tuh bis bro.. penasaran abis...
BalasHapusjadi ingat waktu tinggal di Nusa dua tahun 2007,btw..gimana kabar bakso krama bali,ya..? http://motor.lintas.me/article/bakulkangkungjpr1.wordpress.com/motor-sampah-apaan-tuch-bakul-kangkung-jpr
BalasHapusHahaha itu menurut saya cuma proyek aja mas. Sekarang dah ga ada gaungnya..
BalasHapusPosting Komentar