macet cet cet



Belakangan ini tiap menggunakan fasilitas umum yg namanya jalan raya, sangat-sangat memancing emosi. Lain jakarta lain pula denpasar bali. Jakarta macet sudah menjadi keseharian. Selain itu jalan yg di jakarta umumnya relatif lebih besar. Tapi denpasar sanagt bertolak belakang. Udah jalannya kecil pakai macet pyla. Jadi bisa dibayangkan kan. Semua jalan utama yang menghubungkan denpasar pasti rawan macet. Sekalinya macet motorpun susah untuk gerak. Denpasar dan daerah sekitarnya sudah mencoba untuk meniru jakarta dengan bus sarbagita semacam trans jakarta gitu, tapi sepertinya kurang memdapat sambutan dari masyarakat. Angkutan umum juga bisa dibilang sangat langka di denpasar. Otomatis yang trsisa cuma taxi aja. Sempat kepikir kenapa ga pemerintah coba naekin pajak kendaraan bermotor dengan extreme ya?? Gejolak sudah pasti ada. Tapi sepertinya cuma itu cara yang tersisa. Kalau menaikkan premium bersubsidi malah bisa lebih fatal akibatnya untuk stabilitas negara. Jd dengan tax alias pajak dinaikkan dengan ekstrim jd masyarakat dipaksa utk berpindah ke tramsportasi massal. Melebarkan jalan adalah bukan jawaban menyelesaikan masalah. Tp cuma menunda kemacetan. Jalan dan kendaraan kalau diibaratkan seperti botol dan air. Kalau airnya ga di stop, seberapa besar botol (bahkan gentong) akan full terisi air. Mau sampai kapan seperti ini? Apa mesti nunggu keluar baru tiba-tiba kendaraan sudah stuck ga bisa gerak? Ayo segera berbenah pemerintah. Sediakan angkutan umum yang layak dan memadai untuk rakyat!!!!

2 Komentar

  1. sabar sabar

    http://extraordinaryperson.wordpress.com/

    BalasHapus
  2. Hmm.. Udah mpe ngelus dada utk sabar tp yg ada macet tambah parahhh :(

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama